Metode Menentukan Biaya Persediaan yang Pebisnis Wajib Tahu – Perusahaan di hampir setiap industri menggunakan berbagai metode menentuan biaya persediaan sebagai cara mengelola persediaan mereka secara finansial. Mengelola inventaris Anda dari perspektif keuangan membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik tentang jumlah yang Anda bayar untuk barang dan jumlah keseluruhan barang yang Anda beli.
Pada artikel ini, kita membahas apa itu penetapan biaya persediaan, daftar dan definisikan tiga metode penetapan biaya persediaan dan sertakan contoh untuk masing-masingnya.
Table of Contents
Pengertian Biaya Persediaan
Penetapan biaya persediaan atau evaluasi persediaan memungkinkan perusahaan untuk memberikan nilai moneter untuk barang-barang dalam persediaan. Inventaris perusahaan seringkali merupakan aset terbesarnya dan pengukuran yang tepat untuk memastikan keakuratan laporan keuangan.
Menentukan biaya persediaan sering dilakukan dalam lima langkah. Menghitung biaya inventaris memerlukan penentuan nilai awal dan akhir inventaris Anda dan nilai inventaris yang dibeli selama suatu periode. Langkah pertama adalah menentukan periode waktu tertentu di mana Anda perlu menemukan nilai inventaris Anda. Dengan jangka waktu yang ditentukan, identifikasi toko inventaris awal Anda. Persediaan awal Anda adalah nilai persediaan baik pada bulan atau periode waktu yang dipilih.
Setelah Anda menentukan periode waktu dan menentukan jumlah inventaris awal Anda, tambahkan biaya pembelian inventaris Anda selama periode tersebut bersama-sama. Langkah selanjutnya adalah menghitung secara fisik biaya persediaan pada akhir periode. Ini adalah akhir bulan dari inventaris Anda.
Set terakhir melibatkan penghitungan biaya persediaan dengan rumus berikut :
Biaya persediaan = Persediaan awal + Pembelian persediaan – Persediaan akhir
Penggolongan Persediaan
Sebelum masuk ke bagian metode menentukan biaya persediaan, ada baiknya memahami terlebih dahulu penggolongannya.
Penggolongan Persediaan Perusahaan Dagang
Bagi perusahaan dagang yang bisnisnya adalah membeli dan menjual kembali barang dagangan, pada umumnya persediaan digolongkan menjadi 2 yaitu :
- Persediaan barang dagangan, barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai dengan barang tersebut dijual.
- Persediaan lain-lain, barang-barang ini dipakai dalam jangka waktu yang pendek dan biasanya akan dibebankan sebagai beban administrasi dan umum atau biasanya juga sebagai beban pemasaran.
Penggolongan Persediaan Perusahaan Manufaktur
Berbeda dengan perusahaan dagang, perusahaan manufaktur yang bisnisnya mengubah bahan baku menjadi barang jadi, pada umumnya persediaan diklasifikasikan menjadi :
- Persediaan bahan baku, yaitu barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk diolah.
- Persediaan produk dalam proses, yaitu barang yang masih dalam pengerjaan dan membutuhkan pengerjaan lebih lanjut.
- Produk jadi, adalah barang yang sudah selesai diolah dan siap dijual.
- Persediaan bahan penolong, meliputi barang-barang yang dimiliki untuk keperluan produksi, tetapi bukan meruapkan bahan baku untuk membuat produk jadi.
- Persediaan lain-lain.
Metode Menentukan Biaya Persediaan
Berikut merupakan ulasan mengenai metode apa saja yang dapat Anda gunakan untuk menentukan biaya persediaan.
Metode Menentukan Biaya Persediaan : Metode FIFO (First In First Out)
Seperti namanya First In First Out, pada metode FIFO barang yag dibeli pertama kali adalah barang pertama akan dijual. Metode menentukan biaya persediaan ini sesuai dengan arus biaya actual (cash flow). Metode FIFO merupakan metode yang paling umum digunakan dalam penilaian persediaan.
Pada metode FIFO, persediaan barang yang akan keluar untuk kegiatan produksi nilainya berdasarkan harga yang pertama kali masuk. Sehingga persediaan barang akhir dengan menggunakan harga yang didasarkan pada harga baru atau harga dengan urutan terakhir yang dibeli.
Oleh karena itu, metode FIFO lebih terlihat untuk perhitungan HPPnya. Biaya yang digunakan untuk pembelian barang pertama sebagai Cost of Good Sold (COGS). Perhitungan harga jual berdasarkan dari stok barang transaksi sebelumnya.
Metode Menentukan Biaya Persediaan : Metode LIFO (Last In First Out)
Metode Last In First Out atau masuk terakhir keluar pertama adalah metode pencatatan persediaan barang di mana persediaan yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu dan persediaan yang pertama kali dibeli akan dikeluarkan kemudian hari.
Namun, perlu diketahui bahwa menurut PSAK 14 (revisi 2008) perusahaan tidak diperbolehkan lagi menggunakan metode LIFO dalam menghitung pencatatan persediaannya. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan metode LIFO pajak perusahaan akan lebih kecil pada saat terjadi inflasi.
Metode Average untuk Menghitung Persediaan Barang
Metode average atau rata-rata tertimbang adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya per unit persediaan dengan cara rata-rata tertimbang. Caranya dengan membagi jumlah biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual sehingga akan didapatkan biaya rata-rata per unit.
Setelah biaya rata-rata per unit diketahui, Anda dapat menghitung persediaan akhir dan beban pokok penjualan.
Kelola Stok Barang dengan Fitur Metode Biaya Persediaan IPOS
Setelah mengetahui pentingnya persediaan di dalam bisnis, maka pengelolaan dan pengendalian persediaan perlu Anda pantau secara berkelanjutan. Namun, Anda tidak perlu repot-repot untuk melakukan pengecekan yang sering ke gudang untuk memastikan persediaan masih mencukupi dan aman.
Anda dapat menggunakan IPOS, aplikasi toko dapat membantu pekerjaan Anda. Melalui fitur pengelolaan persediaan dari IPOS, Anda dapat dengan mudah melakukan pengelolaan stok barang. Hal ini tentunya mempermudah Anda dalam menghitung nilai persediaan Anda nantinya.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4
Saya mau bertanya ke WhatsApp sales IPOS
atau