Nilai Plus Minus Workaholic, Normal atau Tidak? – Workaholic berasal dari dua kata, yaitu work dan holic. Work yang berarti kerja, dan holic yang berarti kecanduan. Sehingga workaholic dapat diartikan sebagai kecanduan kerja, atau dengan kata lain kecanduan untuk terus menerus bekerja yang diciptakan dari dalam diri sendiri, bukan karena faktor lainnya.
Banyak orang yang mengenal istilah satu ini dengan “gila kerja”. Terdapat banyak alasan mengapa seseorang menjadi workaholic, akan tetapi biasanya untuk lari dari masalah yang sedang dihadapi. Seorang workaholic biasa untuk mengubur diri di dalam pekerjaan, sehingga mereka terkadang lupa bahwa hidup bukan hanya untuk bekerja saja.
Banyak yang menyamakan workaholic dengen kerja keras, meskipun keduanya berbeda. Salah satu hal yang membedakan keduanya adalah perasaan ketika bekerja. Kerja keras biasanya menghabiskan banyak waktu untuk bekerja karena rasa senang dengan pekerjaannya, apa yang dihasilkan, dan beberapa alasan lainnya.
Sementara workaholic cenderung tidak begitu menikmati apa yang dilakukan. Meskipun begitu, mereka akan tetap bekerja karena dorongan dari dalam diri seakan memaksa mereka untuk terus bekerja. Rasa kecanduan dan kebutuhan untuk terus bekerja itulah yang tidak mengenal waktu ini ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga mental.
Table of Contents
Tanda-Tanda Anda Seorang Workaholic
Setelah mengetahui pengertian singkat tentang workaholic, kini saatnya Anda untuk mengenali apa saja tanda-tanda bahwa Anda seorang workaholic.
-
Pekerjaan Merupakan Prioritas Utama
Dilansir dari The Ladders, perusahaan yang menyediakan berita karir, saran, serta layanan pekerjaan secara online menyatakan bahwa salah satu tanda paling jelas bahwa Anda merupakan seorang workaholic adalah selalu mengutamakan pekerjaan.
Seorang workaholic akan selalu bekerja, tanpa melihat waktu dan tempat. Mereka akan meluangkan waktu mereka untuk bekerja. Ketika diminta oleh atasan untuk mengerjakan sesuatu di akhir pekan atau tanggal merah, seorang workaholic akan meninggalkan apapun yang sedang dilakukan dan segera bekerja.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh kebutuhan atau dorongan dalam diri mereka sendiri untuk selalu bekerja.
-
Stres Jika Tidak Bisa Bekerja
Dengan dorongan untuk bekerja yang begitu besar, seorang workaholic biasanya akan merasa stress. Alhasil, mereka akan terus mencari-cari hal lain yang dapat dikerjakan atau bahkan meminta pekerjaan tambahan.
-
Mudah Sakit
Tanda lain bahwa Anda merupakan seorang workaholic adalah sakit karena bekerja. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang workaholic tidak mengenal waktu jika berkaitan dengan bekerja. Baik itu pagi, siang, sore, bahkan tengah malam pun seakan selalu ada waktu untuk bekerja. Padahal, badan sudah tidak sanggup dan membutuhkan istirahat yang cukup.
Sehingga bisa saja tiba-tiba tumbang meskipun hanya karena bekerja dan tidak melakukan hal berat lainnya.
-
Menjadikan Pekerjaan sebagai Pelarian.
Dilansir Forbes, seorang workaholic biasanya bekerja untuk mengurangi rasa bersalah, cemas, atau bahkan depresi.
Alih-alih mengatasi apapun yang dirasakan atau permasalahan yang sedang dihadapi, seorang workaholic justru bekerja untuk mengalihkan diri dari itu semua. Untuk beberapa saat, mungkin cara ini berhasil untuk mengurangi apa yang mereka rasakan. Akan tetapi, ketika sudah tidak ada lagi pekerjaan yang dapat dilakukan, perasaan dan permasalahan yang dipendam akan tetap ada dan justru semakin menumpuk.
-
Tidak Punya Waktu untuk Kehidupan Pribadi.
Ketika menjadi seorang workaholic, itu artinya Anda tidak akan lagi memiliki waktu untuk kehidupan pribadi, karena semua waktu luang yang dimiliki akan diisi dengan pekerjaan. Seorang workaholic lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan berkumpul dengan keluarga, teman, menjalankan hobi, atau meluangkan waktu untuk dirinya sendiri.
-
Tidak Menyadari Kondisi
Ciri lainnya adalah tidak mengetahui apa itu workaholic ataupun menyadari dampak apa yang ditimbulkan dari kondisi satu ini. Alih-alih mengakui bahwa mereka gila kerja, workaholic biasanya hanya mengklaim bahwa mereka bekerja keras saja.
Biasanya mereka akan memberi alasan bekerja terus menerus karena ingin mendapatkan promosi jabatan, kenaikan gaji, atau untuk mengesankan rekan kerja dan atasan.
Nilai Plus Minus seorang Workaholic
Yang namanya kecanduan, biasanya memiliki dampak negatif. Akan tetapi tahukah Anda bahwa ternyata seorang workaholic memiliki dampak positif?
Workaholic diidentikan dengan orang yang selalu mementingkan pekerjaannya hingga melupakan kebutuhan hidupnya yang lain. Beberapa nilai plus seorang workaholic, di antaranya adalah
Pushing the Limit
Kebanyakan seorang workaholic adalah mereka yang sangat menyukai atau mencintai pekerjaannya sehingga mereka selalu bersedia untuk memberikan effort terbaik dalam melakukan pekerjaan. Baik dalam sisi waktu maupun tenaga demi hasil yang maksimal.
Penghasilan Lebih
Umumnya seorang workaholic akan disenangi atasan maupun perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini dikarenakan seorang workaholic dinilai memiliki etos kerja yang bagus, kualitas pekerjaan di atas rata-rata, dan mampu mengikuti timeline kerja yang terkadang menyita waktu lebih. Hal-hal itu turut membuahkan hal positif dalam hal finansial, seperti naik pangkat sampai insentif di atas nilai rata-rata, dan lebih cepat mendapatkan promosi.
Dijadikan Teladan atau Panutan
Karena sering dinilai mampu menunjukkan rasa tanggung jawab dan loyalitas pada pekerjaan yang membuat karir mereka cemerlang, seorang workaholic sering dijadikan teladan atau panutan oleh perusahaan untuk membuat pekerja lain meningkatkan etos kerja mereka.
Attention to Detail
Workaholic biasanya memiliki sifat perfeksionis. Dalam melakukan pekerjaan, sebisa mungkin mereka akan menutup semua celah kesalahan yang ada. Inilah yang menyebabkan mereka lebih detail sehingga hasil pekerjaannya pun lebih sempurna.
Meskipun memiliki nilai plus yang membawa efek positif, namun ada beberapa nilai minus workaholic yang perlu Anda perhatikan, di antaranya
Kesehatan terganggu
Menurut WHO, efek yang cenderung muncul untuk para workaholic adalah kesehatan yang terganggu karena kurangnya istirahat yang menyebabkan rentan sakit. Beberapa gangguan kesehatan di antaranya adalah berat badan naik, sering masuk angina, pegal, maag dan insomnia.
Waktu
Dilansir dari Liputan6.com poin minus dari dampak workaholic termasuk dalam hal waktu. Workaholic lebih memprioritaskan waktu mereka untuk bekerja, sehingga mereka terkadang menjadi minim sosialisasi dan hanya berbincang seputar pekerjaan. Mereka juga cenderung tidak memiliki waktu untuk keluarga, teman, atau bahkan untuk dirinya sendiri.
Stress
Karena terlalu fokus dengan pekerjaan baik tenaga maupun pikiran, membuat seorang workaholic menjadi sangat stress. Mereka akan berpikir tidak memiliki cukup waktu untuk menyegarkan otak dan pikiran.
Itulah tanda-tanda seorang workaholic dan nilai plus minus workaholic yang dilansir dari beberapa sumber. Selain dapat mengambil nilai plus, jadikan juga nilai minus sebagai pembelajaran manajemen waktu.
Petimbangkanlah untuk menggunakan Software toko untuk mempemudah pekerjaan Anda. Dengan perkembangan teknologi cloud yang semakin canggih dan aman, Anda dapat mengakses pekerjaan dari manapun dan kapanpun. Sehingga Anda dapat lebih produktif dan mengurangi waktu kerja yang panjang.
IPOS adalah salah satu software toko yang dapat bantu Anda memproses segala aktivitas dan transaksi secara keseluruhan. IPOS dapat diakses dari Android sehingga Anda dapat mengontrol setiap operasional bisnis dari manapun dan kapanpun.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4