Utang adalah : Pengertian, Jenis, dan Ciri-Cirinya – Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah satu ini bukan? Hampir semua orang pada akhirnya akan memiliki hutang pada titik tertentu di dalam hidupnya. Bepikirlah kembali sebelum menempatkan diri dalam posisi ini mengingat jumlah uang yang akan Anda kembalik akan lebih besar daripada yang dipinjam. Hal ini karena kreditur akan membebanimu dengan biaya-biaya lain seperti biaya provisi, biaya bunga, dan biaya lainnya.
Utang bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Memang beberapa orang mengalami collapse jika tidak bisa mengelolanya dengan bijak, tetapi ada lho orang yang berhasil sukses karena memanfaatkan utang dengan bijak. Oleh karena itu Anda perlu memahami apa itu hutang, jenis, beserta ciri-cirinya dengan membaca artikel di bawah ini.
Table of Contents
Pengertian
Utang atau pinjaman adalah tanggungan wajib yang harus dibayar karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu. Dalam dunia akuntansi, pinjaman artinya pengorbanan ekonomis untuk kepentingan masa depan yang berbentuk penyerahan aktiva dan jasa, serta sudah ada kesepakatan dengan dua belah pihak di masa lalu.
Para ahli juga turut mendefinisikan istilah pinjaman sebagai kewajiban yang harus dibayar, baik itu dalam bentuk tunai, surat berharga, saham, obligasi, tanda bukti utang, surat pengakuan hutang, dan lain sebagainya.
Menurut Kiese et. Al (2008:172), hutang atau pinjaman adalah kemungkinan pengorbanan masa depan untuk manfaat ekonomi yang berasal dari kewajiban atau entitas tertentu. Secara lebih lanjut, beliau juga menjelaskan bahwa pinjaman tersebut menyediakan jasa atau mengirim aktiva mentransfer aktiva ke entitas lainnya di masa depan sebagai bentuk dari transaksi masa lalu.
Nah, jika meninjau dari seluruh pengertian di atas, maka pinjaman usaha atau dagang dilakukan dengan kredit, yang bisa saja berbentuk pinjaman atau utang lancar, tidak lancar, dan macet. Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang sudah lunas sebelum jatuh tempo. Sedangkan, utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang sudah lunas tapi mengalami keterlambatan yang kurang dari 30 hari.
Sementara, utang macet adalah kewajiban perusahaan yang tidak bisa dilakukan atau terlaksana setelah jatuh tempo lebih dari 30 hari. Maka dari itu, sebuah perusahaan harus mengelola pinjaman dengan observasi, penrencanaan, dan penilaian yang baik karena hal ini berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan perusahaan.
Apa saja Ciri-Cirinya?
Sistem pengembalian hutang merupakan salah satu masalah yang sering perusahaan hadapi. Jadi, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan sistem tersebut agar pengelolaan keuangan tetap stabil. Mengambil pinjaman memang tidak selalu berakhir buruk.
Jika perusahaan mampu mengelola pinjaman tersebut dengan tujuan yang baik dan jelas, maka perusahaan pun bisa berkembang menjadi lebih maju. Tapi, apabila pinjaman tidak digunakan utnuk kebutuhan produkti perusahaan, maka pinjaman usaha tersebut tentu akan membuat perusahaan berakhir buruk.
Dalam UU Republik Indonesia, utang juga merupakan bagian dari efek atau surat berharga seperti, surat berharga komersial, saham, obligasi, surat pengakuan hutang, unit penyertaan berjangka atas efek, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, serta tanda bukti lainnya.
Jenis-Jenis Utang
Perusahaan tidak akan secara langsung melunasinya, namun secara bertahap (angsur) untuk menjaga pengeluaran yang berlebihan. Jenis-jenis pinjaman bisa diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu pengembaliannya dan pengelolaan keuangan.
1. Berdasarkan Jangka Waktu
Ada 3 jenis pinjaman akuntansi berdasarkan jangka waktu pengembaliannya.
Utang Jangka Pendek
Jenis pinjaman dana dengan jangka waktu pelunasan lebih singkat, batas waktu maksimum pelunasan sekitar satu tahun. Contoh utang jangka pendek yaitu taksiran utang pajak, utang biaya, utang dagang, utang wesel, dan lain sebagainya. Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis utang lancar atau jangka pendek.
- Deferred revenue (pendapatan yang diterima di awal), penerimaan uang atas penjualan barang atau jasa yang belum terlaksana.
- Utang wesel, perjanjian tertulis atas sejumlah uang dari pembiayaan, pembelian, atau transaksi lain pada tanggal yang telah disepakati di masa yang akan datang.
- Account payable (utang dagang), sejumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan pada supplier atas pembelian barang atau jasa.
- Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, sebagian atau semua hutang jangka panjang yang telah menjadi utang jangka pendek karena harus segera dibayarkan.
- Biaya yang harus dibayar, biaya yang telah terjadi dan harus dibayarkan.
Utang jangka pendek dapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Jatuh temponya singkat, di bawah 1 tahun.
- Waktu pelunasan sekitar 1 sampai 3 tahun.
- Pembayaran bsa dilakukan secara luans atau pembayaran berjangka dengan cicilan.
- Utang antar individu tidak dipatok bunga tapi jika berutang melalui bank akan mendapatkan suku bunga yang cukup besar.
- Biasanya tidak membutuhkan jaminan, hanya berdasarkan perjanjian tertulis atau kepercayaan.
- Selain bank atau lembaga keuangan, penyedia hutang jangka pendek dapat dilakukan kepada individu lain.
Utang Jangka Menengah
Yaitu pinjaman dana yang memiliki waktu pelunasan sekitar 5 sampai 10 tahun. Sedangkan ciri-ciri utang jangka menengah antara lain :
- Waktu pelunasan pinjaman sekitar 5-10 tahun.
- Nominal tidak terlalu besar tapi tidak terlalu kecil.
- Terdapat suku bunga dalam pinjaman.
- Ada pihak lembaga keuangan yang meminta jaminan atau tidak, hal ini tergantung dari besaran dan ketentuan yang berlaku.
Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah pinjaman dana dengan masa pelunasan yang paling lama. Jangka waktu biasanya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang memiliki beberapa jenis, yakni :
- Modal ventura, bentuk penyertaan modal suatu perusahaan kepada perusahaan lain yang memerlukan modal dalam jangka waktu tertentu.
- Hipotek, instrumen utang dengan cara pemberian tanggungan terhadap properti dan pinjaman kepada kreditur. Cara ini dilakukan untuk jaminan atas kewajiban.
- Saham, bukti kepemilikan sebuah perusahaan dan para pemegang saham. Nantinya mereka akan mendapat capital gain dan dividen.
- Utang obligasi, instrumen keuangan yang diterbitkan suatu perusahaan dan dijual ke penanam modal. Perusahaan akan menerbitkan surat berharga berisi perjanjian atas jumlah pembayaran pada periode tertentu.
- Saham preferen, jenis saham yang memberikan pendapatan tetap berbentuk dividen. Bentuk dari saham preferen adalah surat berharga komersial yang dijual oleh perusahaan saham. Penerimaan pendapatan dalam saham preferen menggunakan sistem kuartal dengan jarak triwulan.
- Utang dari lembaga keuangan, untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dibutuhkan jaminan dan bisa dibayar secara dicicil.
Berikut ini ciri-ciri utang jangka panjang, antara lain :
- Pembayaran dilakukan dengan cara dicicil dalam jangka waktu cukup lama.
- Adanya bunga yang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
- Tanggal jatuh temponya kurang lebih satu tahun, bahkan bisa lebih dari itu.
- Periode pelunasan di atas 10 tahun.
2. Berdasarkan Pengelolaan Keuangan
Jenis hutang berdasarkan pengelolaan keuangan ada dua, yaitu pinjaman produktif dan konsumtif :
Utang Produktif
Pinjaman yang digunakan untuk tujuan yang bermanfaat. Contoh pinjaman produktif yaitu pinjaman untuk modal usaha, modal kerja, investasi, membangun properti untuk disewakan lagi, dan lain sebagainya. Pinjaman produktif biasanya sudah terencana dengan baik, sehingga peminjam tahu waktu yang tepat untuk mengembalikan pinjaman tersebut.
Utang Konsumtif
Pinjaman jenis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan mendesak dan bersifat konsumtif. Artinya, uang pinjaman digunakan untuk kepentingan yang tidak terlalu penting. Hal ini karena peminjam mengambil pinjaman bukan untuk menaikkan pendapatan atau hal positif lainnya, melainkan untuk membeli barang konsumtif.
Contoh barang konsumtif yaitu mobil, perabotan rumah, sepeda motor, dan lainnya. Membeli barang-barang seperti dengan cara berhutang tidaklah benar, karena barang-barang tersebut akan mengalami penyusutan nilai. Jadi, jika barang akan dijual kembali di masa depan, nilai atau harganya akan mengalami penurunan yang drastis. Peminjam pun akan mengalami kerugian.
Kelola Pinjaman dan Piutang Perusahaan dengan Software IPOS
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai hutang, mulai dari pengertian, ciri-ciri, dan jenisnya. Untuk menghindari terjadinya hal buruk dalam mengelola piutang dagang atau piutang usaha, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi untuk mengelolanya.
Dengan software IPOS, Anda dapat mengetahui data hutang piutang jatuh tempo secara up-to-date. Di mana, Anda dapat mengatur batas minimal piutang yang akan diberikan kepada pelanggan. Dengan begitu Anda bisa mengelola pinjaman dan piutang agar tidak merugikan bisnis Anda di masa depan.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4
Saya mau bertanya ke WhatsApp sales IPOS
atau