...
Peraturan Karyawan untuk Mengatasi Karyawan Nakal

Peraturan Karyawan untuk Mengatasi Karyawan Nakal

Peraturan Karyawan untuk Mengatasi Karyawan Nakal – Ketika sebuah perusahaan sudah berkembang dan karyawan semakin banyak, suatu aturan dibutuhkan sebagai pedoman agar kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik. Aturan inilah yang disebut dengan peraturan karyawan yang kemudian dibuat untuk menciptakan standar kerja yang konsisten dalam lingkungan kerja. Ketentuan ini juga berguna untuk mengurangi potensi konflik antara perusahaan dan karyawan karena sudah ada aturan yang jelas konsekuensinya. Sehingga jika terjadi pelanggaran, perusahaan memiliki pedoman untuk menjatuhkan sanksi bagi karyawan yang nakal tersebut.

Sehingga perlu untuk perusahaan membuat peraturan agar karyawannya dapat menjaga sikap dan lebih berhati-hati dalam bertindak. Lalu, apa itu peraturan untuk karyawan dan bagaimana cara membuatnya?

Berikut Trigonal akan menjelaskan beberapa hal penting terkait peraturan karyawan yang perlu Anda ketahui.

Pengertian Peraturan Karyawan

Pembuatan peraturan ini bertujuan untuk menertibkan karyawan-karyawan yang berada di kantor. Dengan adanya peraturan ini, maka karyawan tidak akan mencoba hal-hal yang sekiranya merugikan perusahaan dan menjadi tertib.

Dengan memberlakukan peraturan karyawan ini, mereka dapat melakukan fungsi, tugas, serta jabatannya secara optimal. Aturan juga harus telah diatur dalam berbagai macam pasal dalam perjanjian kerja.

Akan tetapi, hal tersebut juga perlu disesuaikan dari ketentuan kantor-kantor yang berbeda. Namun, secara umum peraturan ini dilengkapi dari berbagai macam pasal, seperti pasal tata tertib kehadiran, pasal tata tertib umum, pasal tata tertib kerja, pasal tata tertib administrasi, pasal rahasia perusahaan, dan rahasia jabatan. Serta lain halnya sesuai dengan kebutuhan kantor.

Tetapi perlu Anda ketahui bahwa terdapat beberapa peraturan yang memang tidak disukai oleh karyawan, apa sajakah peraturan yang tidak disukai tersebut? Berikut ulasan singkatnya.

Larangan Pemakaian HP

Dalam bekerja kadang karyawan membutuhkan handphone untuk mencari informasi atau update informasi terkini. Selain itu, mereka juga dapat istirahat sejenak untuk merefreshing pikirannya. Tetapi, terdapat beberapa perusahaan yang melarang pemakaian HP saat sedang bekerja. Padahal dengan bermain HP kita bisa merefresh kembali otak, dengan begitu produktivitas karyawan akan ikut meningkat.

Pembatasan Internet

Dalam era digital dan instan ini, terkadang karyawan memerlukan internet saat mereka beristirahat dari lelahnya bekerja. Rasanya tega sekali jika akses internet saja harus dibatasi. Padahal kita pun tahu kalau internet merupakan kebutuhan dalam bekerja. Jadi sebaiknya berikan arahan yang benar tentang penggunaan internet tanpa mencampuri urusan pribadi karyawan Anda.

Pembatasan Jam  Istirahat

Selain internet, pembatasan jam istirahat juga menjadi salah satu peraturan yang tidak disukai. Pada umumnya, jam istirahat untuk makan siang adalah 1 jam lamanya. Waktu ini sangat cukup untuk istirahat dan juga makan siang. Akan tetapi, terdapat beberapa kantor yang hanya memberikan waktu 30 menit untuk istirahat makan siang.

Bayangkan karyawan Anda yang sudah memberikan kemampuannya seharian untuk perusahaan, tetapi mereka hanya diberikan waktu 30 menit untuk beristirahat. Rasanya tidak wajar sekalu untuk mereka yang telah bekerja berjam-jam.

Larangan Mengekspresikan Diri

Terdapat beberapa kantor atau perusahaan yang membuat peraturan tidak biasa, seperti tidak boleh mempoles kuku, cat warna rambut, atau bergaya rambut tertentu.

Padahal seharusnya dibuat sewajarnya saja, seimbang dengan kebebasan mengekspresikan diri yang sesuai dengan job description. Karena penampilan seseorang bukan menjadi acuan mereka dalam bekerja. Rasanya tidak adil saat karyawan diberikan sanksi hanya karena mengekspresikan dirinya, padahal ia memiliki kinerja yang baik.

Nah, jadi seperti itu sekiranya pengertian peraturan untuk karyawan dan juga apa yang tidak disukai oleh karyawan. Dalam membuat peraturan sebaiknya Anda membuatnya dengan sewajar mungkin agar tidak terlalu otoriter. Karena jika terlalu otoriter, karyawan-karyawan Anda akan merasa tidak nyaman saat bekerja.

Jenis-Jenis Peraturan Karyawan

Dalam perusahaan aturan untuk karyawan terbagi lagi jenis-jenisnya, hal tersebut disesuaikan dari status karyawan. Selain status juga penggunaan fasilitas kantor. Mengapa harus dibedakan?

Hal ini perlu dilakukan untuk menilai secara adil, karena tidak mungkin karyawan tetap memiliki peraturan yang sama dengan karyawan tidak tetap. Lalu apa sajakah jenisnya? Berikut penjelasannya.

Peraturan untuk Karyawan Tetap

Jika peraturan untuk karyawan ini pastinya sama dengan peraturan yang sudah dibahas sebelumnya. Karena penjelasan di atas ditujukan untuk karyawan yang bekerja di kantor, otomatis karyawan tetap harus menjalankan peraturan-peraturan yang ditentukan kantor. Sehingga, untuk menentukan peraturan untuk karyawan tetap, Anda dapat membaca lagi pembahasan di atas kembali.

Peraturan untuk Karyawan Tidak Tetap

Peraturan yang dibuat untuk karyawan tidak tetap harus berbeda dengan peraturan untuk karyawan tetap. Lalu apa sih yang dimaksud dengan karyawan tidak tetap?

Karyawan-karyawan tidak tetap itu adalah karyawan dengan status anak magang, probation, kontrak, part-time, dan juga freelance. Sehingga, jika di perusahaan Anda terdapat karyawan yang memiliki status di antara itu, Anda harus memiliki peraturan yang berbeda dengan karyawan tetap.

Peraturan Mutasi Karyawan

Selain untuk karyawan, terdapat juga aturan untuk perusahaan yang bersangkutan dengan karyawan. Peraturan untuk perusahaan ini mengatur perusahaan dalam mutasi karyawan.

Hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 mengisyaratkan bahwa penempatan kerja merupakan bagian dari kesepakatan awal dua pihak antara pengusaha dan pekerja, peraturan ini setidaknya sudah dimuat dalam 53 pasal.

Peraturan Karyawan terhadap Pinjaman Uang Perusahaan

Sebuah perusahaan di Indonesia biasanya ada yang memberikan fasilitas pinjaman untuk karyawannya yang membutuhkan. Akan tetapi, sebelum memberikan pinjaman pada karyawan, pasti ada sebuah ketentuan yang berlaku, namun ketentuan tersebut biasanya kembali lagi dengan kebijakan kantor yang ada. Biasanya ketentuan yang berlaku meliputi tentang masa angsuran, bunga, dan tujuan pemberi pinjaman. Dari ketentuan yang ada, caranya yang membedakan setiap perusahaan.

Peraturan Karyawan terhadap Pinjaman Barang Perusahaan

Setiap perusahaan pasti akan memberikan fasilitas terhadap karyawan, seperti kendaraan, locker, lemari, atau barang-barang yang memang dibutuhkan untuk mendorong mobilitas karyawan.

Dengan adanya fasilitas tersebut, mungkin karyawan akan dipermudahkan dalam bekerja. Akan tetapi, untuk meminjam barang tersebut pastinya ada ketentuan dan syarat dari perusahaan itu sendiri. Syarat dan ketentuan inilah yang akan berbeda-beda di setiap perusahaan.

Jika Anda memakai barang-barang perusahaan, pastikan Anda memakainya dengan baik dan sesuai kebutuhan. Jaga barang tersebut agar sebisa mungkin tidak rusak, karena jika rusak Anda akan dikenakan denda. Biasanya ada juga kantor yang meminta jaminan saat masa peminjaman, jika ada yang rusak atau barang tidak seperti kali dipinjam, maka jaminan itu akan diambil oleh kantor.

Cara Membuat Peraturan

Hal pertama yang perlu Anda ingat ketika membuat peraturan ialah buatlah peraturan dengan berpedoman kepada UU Ketenagakerjaan, dan juga mempertimbangkan kebutuhan perusahaan. Selain itu, dalam membuat aturan, Anda juga harus memahami konsekuensi yang ditanggung oleh perusahaan di kemudian hari jika karyawan melakukan perbuatan yang dapat merugikan perusahaan.

Sesuai dengan Pasal 111 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, peraturan paling sedikit harus setidaknya poin-poin berikut ini :

  1. Hak dan kewajiban pengusaha;
  2. Hak dan kewajiban karyawan/pekerja;
  3. Syarat kerja;
  4. Tata tertib perusahaan, dan
  5. Jangka waktu berlakunya peraturan.

Sedangkan aturan lainnya dapat ditentukan oleh perusahaan selama tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seperti cuti bagi karyawan, upah dan ketentuan promosi jabatan, tunjangan bagi karyawan, serta etika karyawan, dan lain-lainnya. Pastikan untuk membuatnya semata-mata untuk menciptakan lingkungan hubungan kerja yang harmonis.

Meskipun peraturan tersebut tidak dapat menjamin bahwa seluruh karyawan pasti akan mematuhi peraturan tersebut, namun setidaknya dengan memiliki aturan yang jelas mereka akan lebih aware dan memahami apa yang boleh mereka lakukan, dan mana yang dilarang. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif, hal tersebut juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.

Nah, untuk membantu perusahaan Anda dalam meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja, manfaatkan perkembangan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas operasional. IPOS hadir untuk bantu Anda memantau dan mengelola usaha agar lebih terarah dengan menggunakan fitur-fiturnya.

Dengan banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan IPOS, usaha yang menerapkan software akan lebih mudah berkembang.

Enggak percaya? Coba gratis IPOS di sini.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4

 

 

 

Tentang Kami :

Trigonal Software adalah salah satu entitas usaha yang ikut mendukung dan menggalakkan penggunaan produk teknologi informasi ke kalangan pengusaha UKM di Indonesia, berdiri di akhir tahun 2007.

Office :

JL. Kemang Soka Raya, Blok A No. 20, Kemang Pratama 2, Kota Bekasi, Jawa Barat

Jam Operasional :

Senin – Jumat : 09.15 – 17.00 WIB
Sabtu : 09.00 – 12.00 WIB
Ahad/Libur Nasional : Off