Peluang Industri FMCG di Indonesia untuk terus Tumbuh di 2022 – Mengutip situs Corporate Finance Institute, FMCG adalah produk yang sangat laris, terjual dengan cepat, dan memiliki harga yang terjangka. Barang atau produk yang masuk dalam kategori FMCG, adalah yang biasanya jadi kebutuhan sehari-hari konsumen. Misalnya makanan dan minuman kemasan, perlengkapan mandi, produk pembersih, dan lain-lain.
Table of Contents
Perusahaan FMCG yang Populer di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan FMCG raksasa yang sudah terkenal di Indonesia. Adakah yang produknya sering Anda pakai?
Johnson & Johnson
Perusahaan FMCG yang pertama adalah Johnson & Johnson yang telah berdiri sejak 1886. Perusahaan ini memproduksi produk pertolongan pertama, kesehatan, produk bayi, bahkan produk kecantikan. Contoh merek produk yang mungkin sudah tidak asing bagi Anda adalah Clean & Clear, Combantrin, Johnson’s Baby, Listerine, Mylanta, dan Ponstan.
Indofood
Perusahaan Indofood mungkin jadi salah satu yang paling populer di Indonesia. Ini berkat produk mi instan Indomie yang bahkan kini sudah mendunia. Perusahaan ini menjual produknya tidak hanya di Indonesia, tapi di beberapa negara seperti Asia, Eropa, dan Australia.
Produk yang dijual seperti biskuit, Ice cream, susu, mie instan, makanan rigan, sirup, dan lain sebagainya.
Unilever Indonesia
Perusahaan multinasional ini sudah ada sejak tahun 1929, di Britania Raya. Unilver memiliki banyak produk yang sangat beragam. Contohnya seperti Rinso, Molto, Lifebuoy, hingga Royco.
Mayora
Mayora juga pasti sudah asing di telinga Anda. Perusahaan FMCG ini memproduksi permen Kopiko, cemilan Astor, Beng Beng, Choki-Choki, Energen, Kopi Torabikam dan masih banyak lagi.
Wings Indonesia
Perusahaan FMCG selanjutnya adalah Wings Indonesia. Perusahaan satu ini memproduksi sabun, makanan, dan minuman kemasan hingga produk perawatan diri. Produk yang mungkin Anda kenal seperti deterjen Daia, sabun Nuvo, Jas Jus, dan Ale Ale.
7 Peluang Industri FMCG di Indonesia
Berikut adalah tren tahun 2022 yang dapat Anda pertimbangkan untuk peluang industri FMCG di Indonesia.
Peluang Industri FMCG : Produk Kesehatan dan Kebersihan Semakin Diminati
Di masa pandemi, produk kesehatan dan kebersihan tidak diragukan lagi menjadi hot item di kalangan konsumen. Situasi ini memberikan peluang bagi industri FMCG yang memiliki produk kesehatan dan kebersihan pada lini produknya.
Hal ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk meluncurkan produk baru dengan proposisi nilai anti bakteri atau produk kesehatan yang lebih umum. Anda juga dapat menambah inovasi baru ke produk yang sudah ada untuk memastikan nilainya bagi pelanggan sekaligus meningkatkan market share perusahaan.
Peluang Industri FMCG : Migrasi ke Saluran Digital
Padahal, pada awal 2020, pertumbuhan industri secara keseluruhan menunjukkan angka yang positif. Namun, saat Presiden Joko Widodo mengumumkan dugaan pertama virus corona di Indonesia pada 2 maret 2020 lalu, terjadi perubahan peta industri dan navigasi permintaan masing-masing perusahaan. Tren industri FMCG pun juga berubah.
Pada triwulan II (Q2), Produk Domestik Bruto (PDB) secara makro menghadapi tantangan yang luar biasa karena mengalami penurunan sebesar 5,2%. Pada triwulan III (Q3) kondisi semakin tergerus karena aktivitas industri jadi terbatas akibat penerapan PPK. Gerai-gerai ritel Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), baik modern maupun tradisional semakin sepi. Masyarakat lebih memilih menghindari keramaian agar tidak tertular virus.
Sebaliknya, konsumen mulai melirik toko online untuk berbelanja kebutuhan pokok. Kini, memasuki tahun kedua pandemi, dengan varian omicron sebagian besar konsumen tetap memilih berbelanja online.
Peluang Industri FMCG : Pembayaran QRIS untuk Pembayaran contactless & Lebih Cepat
Uuntuk alasan keamanan dan kebersihan, transaksi contactless lebih diminati oleh konsumen saat ini. Menyeimbangkan tren bisnis FMCG online, perusahaan retail produk FMCG pun mengusung konsep pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Metode QRIS sama dengan metode QR Code pada umumnya. QRIS telah ditetapkan menjadi standarisasi pembayaran dari Bank Indonesia (BI). Tujuannya agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Orang pasti akan lebih memilih metode pembayaran digital yang aman dan mudah. Dengan begitu, melihat tren yang bisa menjadi peluang industri FMCG ini, pembayaran non tunai akan jadi pilihan pembayaran yang populer kedepannya.
Peluang Industri FMCG : Tren Belanja Grosir
Semakin beragamnya saluran penjualan yang ditawarkan ritel, baik melalui outlet maupun online, ternyata akan mengubah gaya konsumsi masyarakat. Sebelum adanya pandemi, masyarakat lebih memilih berbelanja untuk kebutuhan pokok atau sesuai dengan kebutuhannya saat ini.
Tren belanja online akan mempengaruhi gaya konsumsi dan tentunya peluang industri FMCG karena masyarakat akan cenderung berbelanja dalam jumlah banyak sambil berbelanja kebutuhan pokok. Apalagi dengan adanya diskon dan promo yang diberikan oleh retailer FMCG.
Penjualan grosir dari pengecer FMCG juga akan mendukung gaya ini; membeli dalam jumlah banyak akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Pengecer online akan aktif memberikan diskon dan promo bagi konsumen yang membeli dalam jumlah tertentu.
Peluang Industri FMCG : Merek Food & Beverage (F&B) Lokal akan Meningkat
Industri FMCG terkena dampak pandemi COVID-19, termasuk juga industri Food and Beverage (F&B). Meski masyarakat sangat membutuhkan sektor ini, namun masih terjadi penurunan konsumsi pada triwulan I 2020. Misalnya, produk konsumsi rumah tangga mengalami penurunan dari 5,02% menjadi 2,84% selama triwulan I (Q1).
Namun, pada akhir tahun 2020 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 7,97%. Artinya dalam kondisi pandemi pun masyarakat masih mencari produk FMCG di Industri Food and Beverage (F&B). Pada tahun 2022, diperkirakan akan lebih banyak merek lokal di industri F&B yang diharapkan dapat menggantikan ketergantungan pada produk impor.
Jika hal ini terjadi, maka akan lebih menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena kebutuhan tenaga kerja akan meningkat sekaligus meningkatkan pendapat bagi negara.
Peluang Industri FMCG : Otentikasi dan Brand Value
Selera konsumen tidak lagi diukur berdasarkan puas atau tidaknya konsumen terhadap suatu produk atau merek. Namun, mereka akan dilihat dari analisis keuangan dan juga pemasaran. Tren otentifikasi FMCG dan brand value akan membuat banyak merek FMCG terlihat otentik dan memiliki nilai unik. Dengan begini, setiap merek FMCG diprediksi punya tempat tersendiri di hati pelanggannya.
Peluang Industri FMCG : Saham FMCG akan Jadi Incaran
Tahun 2022 akan mengarah pada tren investasi saham yang lebih mengutamakan industri FMCG. Terutama untuk perusahaan yang menjual produk makanan dan minuman. Tantangan ekonomi akibat pandemi diprediksi menunjukkan tanda-tanda yang membaik, dari perlambatan hingga pemulihan.
Tanda-tanda pemulihan terlihat dari rasio konsumsi seluruh lapisan konsumen yang mulai meningkat pada September 2020 lalu. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi meningkat dari 67,4% menjadi 68,8%.
Produk FMCG akan tetap dicari meski ancaman pandemi virus corona masih menghantui masyarakat. Untuk kemudahan akses pemenuhan permintaan pasar, semua hal sudah tersedia. Misalnya dengan banyaknya toko online yang akhir-akhir ini mendukung pembayaran instan dan sistem pengiriman yang cepat.
Jika melihat prospek dan tren saat ini, bisa dikatakan industri FMCG adalah tetap memiliki peluang terbaik untuk terus tumbuh. Namun, akan lebih baik untuk memiliki dukungan yang kuat untuk memaksimalkan penjualan produk Anda.
Agar mendapatkan keuntungan dari berbagai peluang industri FMCG ini pastikan proses pembukuan dilakukan secara maksimal. IPOS hadir sebagai alternatif terbaik masalah pembukuan bisnis Anda.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4