Alat Pembayaran : Pengertian dan Jenis-Jenisnya – Alat pembayaran merupakan komponen penting dalam transaksi ekonomi, memungkinkan individu dan bisnis untuk menukar barang dan jasa dengan efisien. Di era digital ini, alat pembayaran telah berevolusi dari bentuk fisik seperti uang tunai menjadi berbagai bentuk digital yang lebih praktis dan aman. Artikel ini akan membahas pengertian alat pembayaran serta berbagai jenisnya yang umum digunakan di masyarakat.
Table of Contents
Pengertian Alat Pembayaran
Alat pembayaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk melakukan transaksi guna memperoleh barang atau jasa. Fungsinya adalah sebagai media perantara yang sah dalam kegiatan jual beli. Alat pembayaran ini dapat berbentuk uang fisik, seperti uang kertas dan koin, serta instrumen non-tunai seperti kartu kredit, transfer bank, dan dompet digital.
Jenis-Jenis Alat Pembayaran
Perkembangan alat pembayaran telah mengalami kemajuan yang signifikan, dimulai dari sistem barter di mana barang ditukar dengan barang lainnya, yang merupakan praktik umum pada era pra-modern. Seiring waktu, muncul satuan tertentu dengan nilai tukar yang kita kenal sebagai uang. Hingga kini, uang tetap menjadi salah satu alat pembayaran utama yang digunakan di masyarakat.
Berikut merupakan jenis-jenis alat pembayaran yang perlu Anda ketahui :
Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai umumnya menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal tetap memegang peran penting terutama untuk transaksi bernilai kecil. Namun, dalam masyarakat modern saat ini, penggunaan uang kartal cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan uang giral.
Perlu diketahui bahwa penggunaan uang kartal memiliki beberapa kendala terkait efisiensi. Hal ini disebabkan oleh biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) yang cukup tinggi. Selain itu, ada juga inefisiensi dalam waktu pembayaran, seperti ketika harus menunggu lama di loket pembayaran karena antrean yang panjang.
Selain itu, melakukan transaksi dalam jumlah besar dengan uang kartal berisiko tinggi, seperti pencurian, perampokan, dan pemalsuan uang. Menyadari ketidaknyamanan dan ketidakefisienan ini, Bank Indonesia (BI) berinisiatif untuk terus mendorong masyarakat agar lebih terbiasa menggunakan alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).
Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai telah berkembang pesat dan semakin lazim digunakan oleh masyarakat. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan Sistem Kliring. Selain meningkatkan efisiensi dalam transaksi bernilai besar, cara pembayaran nontunai juga memiliki risiko pencurian yang lebih kecil karena transaksinya dapat dilacak.
Selain itu, pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tidak perlu menghitung uang secara manual karena nominalnya sudah tercantum dengan jelas, sehingga proses verifikasi menjadi lebih cepat. Pembayaran yang diterima juga tidak memiliki batasan jumlah. Beberapa contoh alat pembayaran nontunai antara lain :
- Cek : Bukti permintaan nasabah kepada bank untuk mencairkan dana sesuai dengan jumlah dan nama penerimanya yang tertulis dalam cek.
- Giro : Bukti permintaan pemindahan sejumlah uang dari rekening seseorang ke rekening nasabah lain sesuai dengan jumlah dan nama yang tertulis.
- Nota Debit : Bukti transaksi yang digunakan untuk mengurangi utang usaha yang harus dilunasi.
- Kartu Kredit : Yaitu kartu yang diterbitkan oleh bank, di mana bank meminjamkan uang terlebih dahulu kepada nasabah untuk melakukan pembayaran.
- Uang Elektronik : Pengganti uang tunai, di mana nasabah menyetorkan uang tunai mereka ke dalam bentuk uang elektronik.
Alat Pembayaran Internasional
Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda yang digunakna dalam transaksi sehari-hari. Misalnya, Indonesia menggunakan Rupiah, Jepang menggunakan Yen, China menggunakan Yuan, Amerika Serikat menggunakan Dollar Amerika, Uni Eropa menggunakan Eura, dan lain sebagainya.
Pertanyaannya adalah, bagaimana cara pembayaran untuk transaksi internasional seperti kegiatan ekspor dan impor, mengingat setiap negara memiliki mata uang sendiri dan kurs yang berbeda-beda. Pembayaran internasional dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, baik dengan cara tunai maupun nontunai.
Contoh pembayaran tunai internasional adalah saat turis mancanegara melakukan transaksi tunai di negara lain. Sedangkan pembayaran nontunai untuk transaksi internasional dapat berupa :
Wesel Pos
Pembeli dapat menggunakan jasa bank yang menyediakan layanan wesel pos untuk mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri. Keduanya menyesuaikan dengan apa yang tertulis pada wesel pos tersebut. Salah satu perusahaan penyedia wesel pos internasional terbesar adalah Western union.
Online Payment
Selain kartu kredit, pembeli dapat menggunakan cara pembayaran online untuk melakukan pembayaran internasional. Online payment ini mirip dengan uang elektronik di mana nasabah dapat mengisi uang tunai ke dalam akun atau menghubungkan akun online payment mereka dengan kartu kredit. Salah satu perusahaan online payment terbesar adalah PayPal.
Cryptocurrency
Baru-baru ini, cryptocurrency telah menjadi instrumen pembayaran digital yang transaksinya dilakukan secara online. Instrumen ini disusun berdasarkan kode-kode digital yang rumit, membuatnya berbeda dengan instrumen pembayaran pada umumnya. Beberapa negara telah menerima pembayaran menggunakan cryptocurrency sebagai salah satu instrumen pembayaran. Mata uang kripto dipercaya hampir tidak dapat diretas, yang memungkinkan keamanan pada transaksi tersebut.
Namun di Indonesia, Bank Indonesia menyatakan bahwa cryptocurrency tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah sesuai dengan Undang-Undang No.7 tentang Mata Uang. Cryptocurrency memiliki risiko yang tinggi seperti sulitnya pelacakan transaksi, yang dapat digunakan untuk transaksi ilegal seperti pembelian barang ilegal. Selain itu, nilai cryptocurrency sangat fluktuatif dan tidak ada otoritas yang bertanggung jawab atas peredarannya. Dua jenis cryptocurrency yang terkenal di dunia adalah Bitcoin dan Ethereum.
Dalam dunia yang semakin digital ini, pilihan alat pembayaran semakin beragam dan praktis. Setiap jenis instrumen pembayaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga penting bagi individu dan bisnis utnuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Untuk para pebisnis, penggunaan teknologi dalam operasional bisnis sangatlah penting. Salah satu cara untuk mempermudah pengelolaan transaksi dan pencatatn keuangan adalah dengan menggunakan aplikasi kasir seperti IPOS. Aplikasi kasir IPOS tidak hanya membantu mencatat transaksi dengan cepat dan akurat, tetapi juga menyediakan laporan keuangan yang dapat diakses kapan saja. Dengan IPOS, bisnis Anda dapat berjalan lebih efisien, mengurangi risiko kesalahan pencatatan, dan memudahkan pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat.
Ayo, tingkatkan efisiensi bisnis Anda dengan IPOS. Coba gratis IPOS di sini sekarang juga!
Kata kunci : Aplikasi kasir, Aplikasi kasir terbaik, aplikasi kasir murah, aplikasi kasir android, software toko gratis, software toko grosir, ipos, ipos 4, ipos 5