Asumsi Dasar Akuntansi yang Wajib Diketahui Para Pebisnis – Pernahkan Anda berpikir tentang dasar-dasar yang mengatur pembukuan usaha Anda? Terlepas dari seberapa besar atau kecil bisnis Anda, Akuntansi adalah tulang punggung yang memungkinkan perusahaan berjalan dengan lancar.
Namun, sebelum Anda memasuki dunia akuntansi, ada prinsip-prinsip dasar yang perlu Anda ketahui, dan itulah yang disebut sebagai Asumsi Dasar Akuntansi.
Dalam artikel ini, mari kita bahas sepuluh dasar akuntansi yang menjadi potensi penting dalam pencatatan aktivitas finansial bisnis. Karena sebagai pemilik bisnis atau seseorang yang terlibat dalam manajemen keuangan, memahami asumsi-asumsi ini adalah kunci untuk mengelola keuangan dengan efisien dan transparan.
Table of Contents
Pengertian Asumsi Dasar Akuntansi
Pembukuan usaha atau laporan yang valid dan akurat adalah hasil kerja keras para akuntan yang sudah memenuhi dan menjalankan asumsi dasar akuntansi dengan baik dan benar, serta terstruktur. Pada dasarnya, laporan keuangan tidak hanya bermanfaat bagi calon investor dalam menilai kinerja dan kondisi perusahaan secara objektif.
Namun, juga bagi perusahaan itu sendiri, yaitu sebagai bahan evaluasi dan proyeksi pengembangan usaha di masa mendatang, serta sebagai data pendukung dalam setiap pengambilan kebijakan perusahaan. Asumsi dasar akuntansi adalah tentang bagaimana suatu pencatatan pembukuan bisnis diorganisasikan dan beroperasi. Hal ini adalah struktur dasar tentang bagaimana transaksi bisnis dicatat.
Jika salah satu dari asumsi dasar akuntansi ini tidak benar, mungkin Anda perlu mengubah laporan keuangan yang dihasilkan oleh bisnis dan dilaporkan dalam laporan keuangannya.
10 Asumsi Dasar Akuntansi yang Wajib Anda Pahami
Untuk mendapatkan laporan keuangan yang valid dan akurat, penyusunan pembukuan usaha harus didasari oleh asumsi dasar akuntansi, yaitu menyangkut sepuluh asumsi berikut ini :
Entitas Ekonomi
Dilansir dari PPMSchool, entitas ekonomi merupakan pengertian dari informasi akan ekonomi yang berasal dari diri sendiri, dalam konteks ini adalah perusahaan.
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan adalah sebuah entitas mandiri atau suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik atau pemegang saham. Dengan begitu semua transaksi perusahaan terpisah dari pemilik.
Kontinuitas Usaha
Asumsi ini menyebutkan bahwa perusahaan akan abadi. Artinya diharapkan tidak terjadi likuidasi di masa mendatang. Prinsip kontinuitas usaha ini memengaruhi prosedur akuntansi lainnya, seperti valuasi aset berdasarkan arus kas mendatang dan penyusutan.
Asumsi Dasar Akuntansi : Satuan Moneter
Maksudnya adalah semua transaksi usaha meski memakai satuan uang tertentu sesuai dengan lokasi berdirinya perusahaan. Pencatatan cuma dilakukan pada segala sesuatu yang dapat diukur dan dinilai dengan satuan uang tertentu. Kualitas dan prestasi yang termasuk transaksi non kualitatif tidak bisa dilaporkan.
Periode Akuntansi
Asumsi ini menunjukkan bahwa penilaian dan pelaporan keuangan perusahaan dilakukan pada periode waktu tertentu yang sudah ditetapkan.
Biaya Historis
Prinsip ini mengharuskan Anda untuk mencatat semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan setiap barang atau jasa.
Akuntansi Akrual
Intinya adalah pendapatan dan biaya dilaporkan pada saat kejadian. Misal perusahaan sudah menganggap sebagai pendapatan jika ada pembelian barang atau jasa dari konsumen yang membayar dengan cara dicicil. Bila perusahaan membeli barang dengan cara kredit, maka pengeluaran tersebut dianggap biaya.
Pengakuan Pendapatan
Prinsip satu ini menyatakan bahwa pendapatan mesti akui saat periode pendapatan terjadi. Pendapatan bisa diakui saat terdapat kepastian jumlah atau nominal yang bisa diukur secara tepat dengan harta yang didapat dari penjualan barang atau jasa.
Asumsi Dasar Akuntansi : Mempertemukan
Asumsi mempertemukan dalam akuntansi mengandung makna bahwa biaya yang dipertemukan dengan pendapatan difungsikan untuk menentukan jumlah laba bersih setiap periode. Pembebanan pada biaya tidak bisa dilakukan bila pengakuan pendapatan ditunda.
Konsistensi
Konsistensi menekankan bahwa laporan keuangan sebaiknya menggunkana metode dan prosedur yang sama dalam pencatatannya. Jika perusahaan Anda menerapkan sistem akrual, maka seterusnya itu yang dipakai dalam pembuatan laporan keuangan. Gonta-ganti sistem sangat tidak disarankan karena dapat membingungkan para pengguna informasi akuntansi untuk mengambil keputusan penting.
Asumsi Dasar Akuntansi : Pengungkapan Penuh
Berdasarkan prinsip ini maka produk akuntansi seperti laporan keuangan mesti memasukkan semua informasi yang memadai dan lengkap, tanpa ada yang disembunyikan. Dengan begitu para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan strategis.
Memberikan informasi dalam bentuk pembukuan atau laporan keuangan yang bertanggung jawab kepada setiap pihak yang berkepentingan merupakan tujuan akuntansi.
Pada akhirnya, pembukuan bukan hanya tentang mengikuti aturan-aturan, tetapi juga tentang membangun pondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Anda.
Gunakanlah sepuluh asumsi dasar akuntansi sebagai acuan pembuatan produk akuntansi seperti pembukuan usaha atau laporan keuangan yang akurat, terpercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk lebih memudahkan semua itu, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk proses pembukuan yang lebih baik, contohnya adalah IPOS.
Coba gratis IPOS di sini.
Saya mau bertanya ke WhatsApp sales IPOS
atau
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5