Kesalahan Riset Pemasaran yang Perlu Dihindari – Riset pemasaran adalah proses menentukan kelayakan produk atau layanan baru melalui penelitian yang dilakukan secara langsung kepada pelanggan potensial. Tahapan ini memungkinkan perusahaan untuk menemukan target pasar dan mendapatkan feedback langsung dari konsumen tentang minat mereka pada produk atau layanan bisnis Anda. Riset pemasaran juga akan memberikan informasi berharga yang dapat membantu bisnis dalam membuat bisnis plan dan strategi bisnis.
Secara umum, proses ini dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan dua metode yaitu metode primer dan sekunder. Penelitian dengan metode primer dilakukan dengan mengumpulkan informasi langsung dari target audiens, pelanggan, atau pelanggan potensial melalui wawancara, kuesioner, survei, dan focus group. Sedangkan untuk metode sekunder, penelitian bergantung pada sumber informasi yang ada, seperti laporan dan studi yang sudah diterbitkan oleh industri bisnis tertentu. Kedua metode ini sering digabungkan untuk mendapatkan hasil riset yang lebih akurat.
Riset pemasaran menjadi alat yang sangat penting dalam membantu perusahaan memahami apa yang diinginkan konsumen, mengembangkan produk yang akan digunakan konsumen, dan mempertahankan keunggulan kompetitif di industrinya. Bisnis perlu menganalisis data yang dihasilkan untuk menentukan pola atau titik data relevan yang dapat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Sayangnya, kesalahan dalam melakukan hal ini juga sering terjadi pada bisnis. Untuk membantu bisnis melakukannya, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari ketika melakukan riset pemasaran.
Table of Contents
Hindari 7 Kesalahan Riset Pemasaran yang Perlu Dihindari
Simak kesalahan yang kerap terjadi ketika melakukan riset pemasaran berikut ini, agar Anda bisa menghindarinya.
Kesalahan 1 : Menghabiskan Banyak Biaya dalam Melakukan Riset Pemasaran
Bob Kaden, pakar riset pemasaran dan penulis “Guerrilla Marketing Research” menyatakan bahwa tantangan pemilik bisnis kecil dalam melakukan riset adalah biaya yang tidak sedikit. Pikiran seperti ini yang akhirnya mengubur dalam-dalam rencana untuk melakukan riset pemasaran.
Selain itu, masalah lainnya ialah mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa lembaga riset yang menjanjikan akan memberikan seluruh data yang dibutuhkan. Padahal jika Anda menyisihkan waktu dan memiliki minat untuk mempelajari pasar, Anda dapat melakukan riset sendiri dengan biaya yang relatif terjangkau.
Riset ini pun bisa jadi lebih efektif. Karena Anda dapat melihat sendiri bagaimana responden merespon atas semua pertanyaan Anda. Ketika memilih untuk menggunakan lembaga riset, sisihkan sedikit waktu untuk mencari lembaga yang cukup terjangkau. Jika Anda lebih sabar, tidak menutup kemungkinan akan menemukan lembaga riset dengan penawaran terbaik dan hasil yang berkualitas.
Kesalahan 2 : Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Sebuah bisnis seharusnya mengetahui tujuan dilakukannya riset pemasaran.
Dengan mengetahui hal dasar tersebut, Anda akan tahu tindakan apa yang perlu dilakukan dan pertanyaan apa yang akan diajukan untuk mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan. Anda juga dapat menentukan siapa orang yang cocok untuk dijadikan responden. Jika Anda melakukan riset pada responden yang tidak tepat, maka seluruh analisis Anda pun bisa salah. Oleh karena itu, sebaiknya pastikan untuk mendefinisikan tujuan Anda sejak awal.
Kesalahan 3 : Mengandalkan Sedikit Data saat Riset Pemasaran
Salah satu kesalahan riset pemasaran adalah mengandalkan sedikit data. Data yang seharusnya Anda dapatkan dari riset terdiri dari dua bentuk, yakni primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Pengambilan data ini biasanya dilakukan dengan observasi, focus group discussion atau survei.
Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi yang dipublikasikan, contohnya buku, artikel, jurnal, dan lain sebagainya. Gabungkan kedua jenis data tadi agar mendapatkan informasi yang maksimal. Karena jika satu jenis data saja biasanya tidak cukup untuk mendapatkan gambaran umum atas masalahnya yang sedang dihadapi.
Data sekunder akan membantu Anda untuk merumuskan masalah, membuat tujuan riset lebih jelas, sebagai referensi pertanyaan dan lain sebagainya. Gunakan data sekunder ini untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang calon konsumen, pasar serta kompetitor Anda.
Kesalahan 4 : Fokus Pada Angka dan Grafik
Angka dan grafik dapat menjadi acuan bagaimana dinamika kebutuhan konsumen saat ini. Namun jangan terlalu terfokus pada angka dan grafik. Salah satu kesalahan riset pemasaran yaitu terlalu fokus pada angka dan grafik saja.
Gunakan juga data kualitatif yang didapatkan melalui wawancara atau cerita dari responden Anda. Dengan mendengarkan penjelasan dari responden, Anda akan menemukan banyak fakta mengenai apa yang mereka butuhkan sesungguhnya.
Kesalahan 5 : Fokus kepada Orang Terdekat saat Riset Pemasaran
Orang terdekat seperti keluarga atau teman memang menjadi pihak yang paling siap jika dimintai pertolongan, termasuk menjadi responden riset pemasaran. Namun memilih orang terdekat untuk dijadikan responden merupakan sebuah kesalahan dalam riset pemasaran.
Sebab orang terdekat ini biasanya bukan target pasar yang benar dan hanya ingin menjaga perasaan Anda. Sehingga mereka cenderung menjawab pertanyaan riset pemasaran dengan pernyataan dari sisi baiknya saja. Anda perlu mencari dan berbicara dengan pelanggan Anda sesungguhnya tentang kekurangan dan kelebihan dari penawaran Anda. Mintalah keluarga dan teman sebagai pemberi dukungan, bukan sebagai responden riset pemasaran.
Sebaiknya hindari kesalahan riset pemasaran yang ini.
Kesalahan 6 : Mengasumsikan Sendiri
Agar mendapatkan data benar-benar dibutuhkan, jangan jadikan asumsi pribadi sebagai hasil mutlak. Hal ini kerap dilakukan agar bisnis yang dijalankan dapat sesuai dengan keinginan atau meyakinkan diri bahwa bisnis akan berjalan dengan lancar. Akan tetapi, kenyataan tidak selalu dengan apa yang kita inginkan.
Waspadalah dalam membuat pertanyaan dan melakukan analisis. Carilah alternatif yang lebih banyak dalam menafsirkan dan mengerti maksud dari penjelasan responden. Usahakan untuk tidak mementingkan asumsi sendiri dalam mengumpulkan dan mengolah data primer maupun sekunder. Hindari kesalahan riset pemasaran ini jika ingin mendapatkan hasil yang bagus.
Kesalahan 7 : Saat Melakukan Riset Pemasaran, Tidak Menghargai Waktu Responden
Anda mungkin menganggap riset Anda sangat penting dan meminta orang-orang untuk memberikan waktu mereka tanpa menyadari bahwa waktu mereka pun sama berharganya. Dalam riset ini, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah keseimbangan.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi data yang diambil tetapi juga sikap terhadap responden. Salah satu alasan utama sebuah riset menerima tingkat respon yang rendah adalah karena riset itu menilai waktu responden secara tidak adil. Responden memberi waktu kepada Anda dan Anda pun harus memberikan kompensasi atas waktu itu. Berikan kompensasi secara adil dan Anda akan menerima data yang berkualitas serta tingkat respon yang lebih tinggi.
Dengan mengetahui poin-poin kesalahan yang sering terjadi dalam riset pemasaran, Anda diharapkan dapat lebih berhati-hati agar mendapatkan data yang valid.
Selain melakukan riset pemasaran, agar bisnis Anda dapat terus berkembang Anda juga perlu melakukan analisis kesehatan bisnis Anda. Analisis kesehatan bisnis Anda dengan melihat berbagai jenis juga format laporan keuangan yang ada. Lakukan analisis keuangan bisnis dengan mudah melalui laporan keuangan pada software toko yang terintegrasi dengan akuntansi seperti IPOS.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4
Saya mau bertanya ke WhatsApp sales IPOS
atau