Keterkaitan Peradaban Islam dengan Buku Pacioli – Pada tahun 1494, seseorang berkebangsaan Italia bernama Luca Pacioli, menerbitkan buku dengan judul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita (Segala Sesuatu tentang Aritmetika, Geometri, dan Proporsi). Buku tersebut terbagi atas lima bagian yang banyak membahas tentang ilmu matematika. Salah satu bab di dalamnya membahas tentang pembukuan yang menekankan pada sistem pencatatan yang terjadi di Venice lebih dari 200 tahun sebelumnya dan masih digunakan pada masa itu, dan dikenal dengan nama metode Venice (Adnan & Labatjo, 2006).
Melalui buku tersebut, Pacioli dianggap sebagai orang pertama yang menggagas sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping), sebuah sistem baru dan dianggap sebagai revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan bisnis. Jurnal yang dibuat Pacioli sudah mirip dengan yang digunakan sekarang. Debit dicatat di sebelah kiri (disebut dengan istilah deve dare atau debere) dan kredit di sisi kanan (disebut dengan istilah deve avare atau creed). Dalam berbagai literatur, Pacioli kemudian disebut sebagai “Bapak Akuntansi”.
Sebenarnya, Luca Paciolli bukanlah orang yang menemukan double entry bookkeeping system. Keterkaitan buku Pacioli dengan Peradaban Islam berawal dari perdagangan yang berdampak pada penyebaran kebudayaan dan teknologi muslim di Eropa Barat. Akuntansi di Italy disebarkan oleh para pedagang Muslim. Venice menjadi salah satu pintu gerbang yang menghubungkan Barat dan Timur. Sistem pencatatan sebagai alat bantu perdagangan inilah yang dituliskan Pacioli dalam bukunya yang telah digunakan di Venice 200 tahun sebelumnya (Adnan & Labatjo, 2006).
Beberapa ahli sejarah Barat menyimpulkan bahwa masyarakat yang dimaksud oleh Pacioli dalam bukunya adalah masyarakat dan bahkan pemerintah Italia. Pendapat ini oleh Zaid (2004) dipandang bertentangan dengan fakta terkait mengenai tidak operasionalnya angka Romawi untuk digunakan dalam praktik akuntansi yang sedemikian maju. Sementara, masyarakat Muslim pada waktu itu telah mengembangkan penggunaan angka nol, yang kemudian disebut dalam dunia akademik sebagai angka Arab, untuk mengembangkan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu bidang ilmu yang menonjol pada waktu itu adalah ilmu matematika, terutama bidang aljabar (algebra) yang ditemukan dan dikembangkan oleh para ilmuwan Muslim yang sangat berkaitan dengan teknik double entry bookkeeping. Pengembangan bidang ilmu tersebut sangatlah mungkin terkait dengan kebutuhan masyarakat Muslim yang telah berkembang maju peradabannya pada waktu itu. Dengan demikian, masyarakat yang dimaksud sangatlah mungkin masyarakat Muslim, termasuk masyarakat di berbagai daerah di Eropa yang terimbas oleh kemajuan yang dicapai oleh peradaban Islam saat itu.
Dalam sejarah Islam, lebih satu abad sebelum buku Pacioli diterbitkan, telah ada manuskrip tentang akuntansi yang ditulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kitab AsSiyaqaat pada tahun 1363 M. Zaid (2004) menyatakan bahwa apa yang terdapat dalam manuskrip Mazindarani tersebut telah menggambarkan praktik double entry bookkeeping masyarakat Muslim saat itu.
Pembuatan Laporan Keuangan Lebih Mudah dengan Software IPOS
Untuk mendukung para pengusaha membuat laporan keuangan yang akurat dan fleksibel, Software IPOS memiliki fitur Laporan Keuangan yang dapat menyediakan Laporan Keuangan dengan cepat, mudah dan akurat. Software IPOS adalah Software Point of Sales yang sudah terintegrasi dengan Software Akuntansi.
Fitur Program IPOS sangat lengkap yaitu terdiri dari: laporan keuangan lengkap, master data, penjualan, pembelian, perakitan, persediaan, dan lain sebagainya. Tunggu apalagi? Yuk, gunakan Program IPOS untuk mengelola akuntansi bisnis Anda.
Coba gratis software IPOS disini.