...
Mengelola Bahan Baku selama Ramadan, Ketahui 7 Tipsnya

Mengelola Bahan Baku selama Ramadan, Ketahui 7 Tipsnya

Mengelola Bahan Baku selama Ramadan, Ketahui 7 Tipsnya – Bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat dinantikan oleh hampir semua orang. Bukan hanya bagi umat muslim saja, tetapi juga bagi umat non-muslim. Di saat ini perusahaan mulai merencanakan strategi yang berbeda dalam menjalankan usaha di bulan Ramadan ini.

Salah satunya adalah strategi mengelola bahan baku selama bulan Ramadan. Apapun bidang industrinya, mengelola bahan baku adalah salah satu kegiatan terpenting dalam menjalankan usaha. Namun pada bulan Ramadan, permintaan bahan baku biasanya meningkat secara signifikan seiring meningkatnya konsumsi masyarakat.  Hal ini menyebabkan jumlah persediaan bahan baku kian menipis, sehingga kenaikan harga yang cukup tinggi akan terjadi.

Kelangkaan bahan baku pun sering terjadi selama bulan Ramadan. Hal ini tentunya berdampak pada usaha Anda.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk bisa menjaga keberlangsungan usaha Anda di tengah kompetisi memperebutkan bahan baku adalah dengan melakukan pengelolaan yang baik. Untuk membantu Anda melakukannya, berikut 7 tips mengelola bahan baku selama Ramadan.

Tips Mengelola Bahan Baku Selama Ramadan

  1. Melakukan Stock Opname untuk Mengetahui Jumlah Bahan Baku yang Tersedia

Tips mengelola bahan baku yang bisa Anda lakukan pertama kali adalah mengetahui dahulu apa saja bahan baku yang tersedia. Untuk mengetahuinya, Anda perlu untuk melakukan stock opname.

Kegiatan stock opname sendiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit, hal ini dikarenakan proses penghitungan dilakukan secara langsung. Anda perlu memeriksa satu per satu stok yang tersedia dan mencatatnya.

Penghitungan stok barang selama stock opname harus dilakukan secara cermat dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan.  Jika Anda sampai salah menghitung dan mencatat, maka kegiatan pengelolaan bahan baku lainnya akan ikut terpengaruh. Bahkan, kesalahan mencatat juga dapat memengaruhi angka penjualan Anda. Jadi, lakukan stock opname sebaik mungkin.

  1. Membuat Rencana Belanja Bahan Baku

Setelah melakukan stop opname, Anda akan mengetahui apa saja bahan baku yang perlu dibeli. Data-data tersebut dapat Anda gunakan untuk melakukan stock forecasting, yaitu prediksi terukur untuk mengetahui berapa jumlah bahan baku yang harus dibeli.

Penyusunan rencana belanja ini dipengaruhi juga oleh jenis bisnis apa yang Anda geluti. Jika menjalankan bisnis ritel pakaian, maka belanja bahan baku dapat dilakukan jauh-jauh hari. Tetapi, jika Anda menggeluti bisnis F&B dan ritel groceries, maka belanja bahan baku tidak bisa dilakukan sejak jauh hari agar menjaga kesegarannya.

Maka dari itu, penting untuk memahami kembali bagaimana pola restock bahan baku pada usaha Anda dan menyiapkan rencana kontijensi untuk menghadapi kemungkinan kehabisan bahan baku lebih cepat dari biasanya. Seperti contoh, usaha restoran Anda setiap harinya membutuhkan 100kg daging sapi. Namun, karena antusiasme masyarakat untuk buka puasa bersama di restoran biasanya cukup tinggi di pertengahan Ramadan, maka Anda harus menyiapkan daging sapi lebih banyak dari biasanya.

Jangan lupa untuk mempersiapkan budget cadangan, karena harga bahan baku selama Ramadan akan cenderung lebih tinggi dari biasanya. Akan lebih lagi jika Anda sudah memiliki supplier khusus yang bisa tetap memasok bahan baku ke usaha Anda.

  1. Membuat Klasifikasi Bahan Baku

Setelah berbelanja bahan baku, maka langkah mengelola bahan baku selanjutnya adalah denga membuat klasifikasi bahan baku. Tentukan apa saja bahan baku prioritas yang harus selalu tersedia di toko atau gudang penyimpanan.

Anda juga bisa mengelompokkan bahan baku menyesuaikan masa pakainya. Contohnya, ketika Anda menjalan bisnis restoran yang berkaitan erat dengan kesegaran bahan baku. Maka yang perlu Anda lakukan adalah mengelompokkan bahan baku berdasarkan masa berlaku atau waktu penyimpannya.

Gunakan metode first in first out atau pertama masuk pertama keluar untuk memastikan tidak ada bahan baku rusak sebelum dapat digunakan. Prinsip ini juga membantu Anda memastikan tidak ada bahan baku yang menumpuk terbuang sia-sia hanya karena salah pengelolaan.

  1. Buat Catatan Inventaris

Catatan inventaris adalah hal krusial dalam mengelola bahan baku selama Ramadan. Catatan ini berisi tentang apa saja adan berapa jumlah bahan baku yang tersedia. Anda perlu mengupdate catatan inventaris dengan tambahan bahan baku yang sudah dibeli.

Pencatatan ini sebaiknya sudah menggunakan teknologi terkini untuk memastikan keakuratan dan keamanannya. Jika Anda masih mengandalkan buku catatan yang rawan hancur dan hilang, maka kini sudah saatnya untuk memanfaatkan teknologi digital.

Contohnya seperti program IPOS yang memiliki fitur pendukung untuk mengolah bahan baku. Dengan fitur tersebut, Anda dengan mudah dapat mencatat bahan baku yang tersedia, mengetahui bahan baku yang terpakai, dan melihat berapa banyak bahan baku yang tersisa. Semua terkalkulasi secara otomatis oleh sistem sehingga Anda tidak perlu melakukannya secara manual.

  1. Efektif dalam Melakukan Reorder Bahan Baku

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa reorder bahan baku juga membutuhkan strateginya tersendiri. Tujuannya adalah agar reorder dapat dilakukan di waktu yang tepat dengan jumlah yang pas. Lalu, apa yang wajib Anda lakukan agar reorder bahan baku bisa lebih efektif?

Pertama, ketahui berapa bahan baku yang masih ada saat ini. Kemudian, ketahui juga berapa bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan satu produk. Setelah itu, ketahui juga berapa banyak bahan baku yang tersisa setiap harinya. Dari data-data ini Anda bisa menyusun prioritas reorder bahan baku.

Hal ini akan sangat berguna untuk mengelola bahan baku di bulan Ramadan karena Anda bisa mengetahui kapan saatnya untuk reorder sehingga tidak ada bahan baku yang sia-sia, sekaligus mencegah terganggunya proses produksi karena tidak tersedianya bahan baku.

  1. Latih Karyawan untuk Bijak Menggunakan Bahan Baku

Tak jarang karyawan menyepelekan penggunaan bahan baku. Sebab, masih banyak yang menganggap bahwa mereka tidak turut bertanggung jawab dalam mengelola bahan baku secara efektif dan efisien. Misalnya, dengan menggunakan sabun cuci piring secara berlebihan, melakukan food prep yang tidak terukur, dan lain sebagainya.

Untuk itu, Anda sebagai pemilik usaha juga sebaiknya memberikan pemahaman kepada semua karyawan tentang bagaimana mengoptimalkan penggunaan bahan baku, sehingga tak cepat habis secara sia-sia.

Jika Anda memiliki beberapa cabang outlet maka data dari masing-masing outlet dapat menjadi pembanding untuk mengetahui mengapa salah satu outlet lebih boros bahan baku dibanding outlet lain. Jika ternyata tidak ada alasan yang menjustifikasinya, sebaiknya Anda melakukan audit dan melatih ulang karyawan untuk mencegah pemborosan.

  1. Simpan Bahan Baku di Tempat yang Sesuai

Ini dia tips mengelola bahan baku selama Ramadan selanjutnya. Setelah bahan baku dibeli dan diklasifikasi sesuai dengan jenis dan waktu datangnya, Anda wajib menyimpan bahan-bahan tersebut di tempat yang sesuai.

Artinya, jika bahan tersebut bersifat organik, maka harus disimpan di dalam lemari pendingin, lengkap dengan catatan yang menunjukkan tanggal kedatangan dan tanggal kadaluarsanya. Sementara untuk bahan baku yang tidak perlu disimpan di lemari pendingin, maka pastika semuanya di tempat yang sesuai dengan anjurannya.

Selain itu, Anda juga perlu melatih karyawan agar mampu menyimpan bahan baku tersebut dengan baik untuk mencegah kerusakan. Dengan begitu, stok bahan baku selama bulan Ramadan akan tetap terjaga, dan bisnis pun berjalan dengan lancar.

Itu dia 7 tips mengelola bahan baku selama Ramadan. Untuk Anda yang ingin mulai berbisnis, IPOS siap mendukung bisnis Anda lewat beragam fitur yang dimiliki, mulai dari stok opname, mencatat transaksi, pembuatan laporan keuangan, hingga laporan untuk dianalisis dari waktu ke waktu.

Ingin tahu lebih lanjut bagaimana IPOS bisa membantu bisnis Anda berkembang? Coba gratis di sini.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4