...
Siklus Akuntansi yang Ada di Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi yang Ada di Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi yang Ada di Perusahaan Jasa – Siklus akuntansi dalam sebuah perusahaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk melakukan identifikasi, analisis, hingga merekam setiap kejadian selama perusahaan berjalan. Umumnya, proses tersebut dijalankan dalam kurun waktu satu tahun, lalu pada akhir tahun hasil proses tersebut dilaporkan kepada perusahaan. Proses akuntansi ini terus berulang membuat sebuha siklus yang pada akhirnya dikenal sebagai siklus akuntansi.

Siklus akuntansi perusahaan jasa tidaklah jauh berbeda dengan siklus akuntansi perusahaan dagang. Perbedaannya hanya terletak pada proses kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan dan berpengaruh terhadap lembar kerja yang digunakan oleh masing-masing perusahaan. Idealnya, lembar kerja yang digunakan perusahaan jasa cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang atau manufaktur.

Lantas, apa saja tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa? Berikut penjelasan lebih detailnya.

Pengertian Siklus Akuntansi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, siklus akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan. Siklus dalam kegiatan akuntansi terjadi dalam kurun waktu satu tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga teknik-teknik dalam akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi. Umumnya, siklus ini dimulai pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal penutup. Proses akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang selama perusahaan masih aktif. Hal ini kemudian menjadikan proses-proses tersebut sebuah siklus. Adanya siklus ini dapat membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan perusahaan yang dimilikinya.

Pengertian Perusahaan Jasa

Menurut Kotler, perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu tindakan yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan.

Sama dengan Kotler, Adrian Payne mendefinisikan perusahaan jasa sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas ekonomi yang memiliki manfaat intangible dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau dengan barang miliknya sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Sementara, Gronross menyebutkan bahwa perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki serangkaian aktivitas intangible antara dua pelanggan dan karyawan jasa untuk mengatasi masalah pelanggan.

Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan jasa :

  1. Jasa profesi seperti dokter, akuntan, konsultan keuangan serta konsultan pajak.
  2. Jasa travel seperti penjualan tiket perjalanan dan angkutan umum.
  3. Layanan instalasi dan reparasi seperti reparasi ponsel maupun bengkel.
  4. Jasa pendidikan/kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, serta sekolah.
  5. Penginapan seperti hotel, asrama, dan
  6. Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio, dan telepon.
  7. Jasa perawatan tubuh seperti salon dan spa.

10 Tahapan Siklus Akuntansi atau Keuangan pada Perusahaan Jasa

Sama dengan jenis perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga harus membuat laporan keuangan. Sebagai sebuah siklus, proses akuntansi juga memiliki berbagai tahapan yang harus dilalui secara berurutan. Tujuan dalam siklus ini adalah untuk memberikan suatu informasi akuntansi yang tepat sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi adalah sebagai berikut :

Siklus 1 : Identifikasi dan Analisis Transaksi (Penggolongan) Akuntansi

Langkah pertama dalam tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi. Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat.

Transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif, contohnya seperti nota pembelian, kuitansi penjualan, dan sebagainya. Oleh karena itu, setiap transaksi akuntansi sebaiknya menggunakan bukti transaksi yang sehingga bisa dicatat dan diidentifikasi oleh akuntan, terutama transaksi yang berkaitan dengan perubahan kondisi keuangan perusahaan.

Siklus 2 : Pencatatan Transaksi Akuntansi ke dalam Jurnal

Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal atau sering dikenal dengan jurnal umum. Jurnal umum adalah catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi.

Catatlah seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum berdasarkan data-data yang dikumpulkan agar memudahkan Anda pada tahap-tahap selanjutnya.

Siklus 3 : Posting ke Buku Besar

Siklus akuntansi pada perusahaan jasa selanjutnya adalah posting buku besar.

Buku besar adalah kumpulan rekening-rekneing pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Golongkanlah data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi, tanggal, nomor, dan nama akun dan lain sebagainya.

Dengan begitu, seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitunglah saldo masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.

Siklus 4 : Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan.

Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya antara jumlah debit dan kredit. Apabila jumlah debit dan kredit seimbang, itu artinya tidak ada kesalahan dalam pencatatan data.

Siklus 5 : Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian

Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat ada transaksi yang salah atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun.

Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Contohnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan lain sebagainya.

Siklus 6 : Pembuatan Neraca Lajur Akuntansi

Penyusunan neraca lajur perusahaan jasa akan mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Apabila keduanya sudah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara mudah. Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca. Keduanya itu akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.

Siklus 7 : Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Langkah selanjutnya dalam siklus akuntansi yakni menyusun laporan keuangan perusahaan jasa. Laporan keuangan yang disusun seperti laporan laba rugi, perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.

Siklus 8 : Menyusun Jurnal Penutup Akuntansi

Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutup perusahaan jasa. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja.

Untuk proses pembuatannya terdapat dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup laporan laba rugi seperti rekening nominal dan laporan perubahan modal. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi.

Caranya dengan me-nolkan atau membuat nihi rekening terkait. Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan.

Siklus 9 : Menyusun Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah tahap pembalikan beberapa akun yang telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya merupakan pembayaran yang dibayar di muka dan belum jatuh tempo.

Siklus 10 : Neraca Akhir atau Awal Setelah Penutupan

Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi periode berikutnya.

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa siklus akuntansi merupakan hal yang penting bagi perusahaan dan Anda wajib untuk mengetahui tahapan-tahapannya. Pencatatan transaksi, penyesuaian laporan keuangan, buku besar dan lain sebagainya merupakan suatu pencatatan yang penting bagi perusahaan dan akan sulit jika masih menggunakan pencatatan yang manual.

Saat ini sudah waktunya untuk menggunakan software toko yang dapat mempermudah Anda dalam pencatatan transaksi dan buku besar perusahaan.

Anda tidak perlu bingung, karena IPOS memiliki fitur yang Anda butuhkan salah satunya seperti fitur buku besar yang bisa jadi alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal umum serta bisa menggolongkan data keuangan dan mengetahui jumlah maupun keadaan rekening atau akun.

Coba gratis IPOS di sini.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4

 

Saya mau bertanya ke WhatsApp sales IPOS

atau

Saya mau coba gratis IPOS

 

 

 

Tentang Kami :

Trigonal Software adalah salah satu entitas usaha yang ikut mendukung dan menggalakkan penggunaan produk teknologi informasi ke kalangan pengusaha UKM di Indonesia, berdiri di akhir tahun 2007.

Office :

JL. Kemang Soka Raya, Blok A No. 20, Kemang Pratama 2, Kota Bekasi, Jawa Barat

Jam Operasional :

Senin – Jumat : 09.15 – 17.00 WIB
Sabtu : 09.00 – 12.00 WIB
Ahad/Libur Nasional : Off